Powered By Blogger

Kamis, 12 Desember 2013

pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli


KATA PENGANTAR
          Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT  bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi mikro dengan membahas Struktur Pasar dan jenis-jenis Struktur Pasar (Pasar Persaingan Sempurna dan pasar monopoli)
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Dosen mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas, dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.    Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
3.    Kepada teman-teman yang telah berkerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.










TANA PASER,


                                                                                                             Penyusun


BAB 1
PENDAHULUAN


A. LATAR  BELAKANG
1.1. Pengertian Pasar
            Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat,baik masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi,  distribusi, ataupun unsur konsumsi. Dan pasar merupakan suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
            Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1) pasar tradisional                                    4) pasar konkrit
2) pasar raya                                              5) toko swalayan
3) pasar abstrak                                         6) toko serba ada
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa  macam di antaranya:
1) pasar ikan                                                                     5) pasar barang perhiasan
2) pasar sayuran                                                               6) pasar bahan bangunan
3) pasar buah-buahan                                                       7) bursa efek dan saham.
4) pasar barang elektronik

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.

B. PERUMUSAN  MASALAH
            Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai struktur pasar,yang sebelumnya akan dijelaskan pengertian dari pasar,dan membahas tentang jenis - jenis struktur pasar. Kami juga akan menghubungkan dengan keadaan yang sekarang terjadi yang berkaitan dengan struktur pasar itu sendiri. Kita mengetahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi perubahan zaman ini. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan dunia pasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang semakin maju. Hal ini dapat kita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.

1.2. Pengertian Struktur Pasar
            Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).










BAB II
Jenis-jenis Struktur Pasar
2.1. Pasar Persaingan Sempurna
            Pasar Persaingan sempurna (Perfect Competition Market) yaitu ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak (Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal ) adalah pada saat MR=MC.
Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
                        Kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisi peralihan antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas), disebut persaingan monopolistic (monopolistic competition). Kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna        
               Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakn persaingan sempurna:
  • Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen    (homogeneous product)
  • Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi   sempurna (perfect     knowledge)
  • Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
  • Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
  • Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
    a.     Homogenitas Produk (Homogeneous Product)        
            Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen
            tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
    b.     Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
            Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual.
    c.     Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
            Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien  (biaya rata – rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
    d.     Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
            Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
            ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu
            mempengaruhi harga pasar.
     e.    Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
            Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak
            terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk memindahkan
            factor produksi
2.  Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar
     Persaingan Sempurna
      a.  Permintaan
           Diagram 8.1.a  Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
           permintaan dan penawaran.
           Diagram 8.1.b  Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output
           pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

     b. Penerimaan
            Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata
           (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
           Diagram 8.2.b  Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut
           kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

3.  Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
a.    Perusahaan sebaiknya hanya berproguksi, paling tidak, bila biaya variable (VC)
       adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabrl rata – rata (AVC)
       sama dengan harga.
b.    Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba
       maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).
       Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat
       output sejumlah Q*
           

         Diagram 8.4  Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga,
         dimana laba per unit sama dengan nol
              
Diagram 8.5  Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaanmengalami
kerugian sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total    adalah  seluas bidang
PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum.
 
4.  Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
a.      Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b.     Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti barang modal yang  digunakan dalam produksi.
c.      Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d.      Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat  SAC = LAC. Diagram 8.6.a  Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah  output Q0. Diagram 8.6.b  Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan  LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.

5.  Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna
            a. Kurva Penawaran Jangka Pendek
            Diagram 8.7.a  Menunjukkan jika harga di bawah P0,  perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)
            Diagram 8.7.b  Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek

b . Kurva Penawaran Jangka Panjang  
1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan  factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram 8.8.a.
Diagram 8.8.b  Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2
2. Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
    Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik,
    sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
    Diagram 8.9.a  Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
    Diagram 8.9.b  Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
    Diagram 8.9.c  Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).
3.  Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry)
            Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b).
            Diagram 8.10.c  Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.
6.   Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
1.     Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2.     Juml;h output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
3.      Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
           tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
a.     Kelemahan
1.     Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2.     Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3.     Konflik Efisiensi  - Keadilan
SOAL LATIHAN (KASUS)
1.  Soal :
            Sebuah perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC) adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60: Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal? Berapa besar laba maksimal?
Jawab
            Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker) Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
                   TR
      MR =  --------   =  60
                    Q
      Jika  C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah    TC          atau     
                                                                                                 Q
MC = 2Q

a)   Laba maksimal tercapai pada saat MR = MC
             60 = 2Q
             Q  = 30 unit
      Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 30 unit.
b)   Besar laba maksimum (maks):
            Jika C = 100  + Q2
            AC =  100 + Q
                           Q
Pada saat Q = 30 maka AC =  100  + 30  = 33 1/3
                                                        3
 maks = Q (P- AC) = 30(60 - 33 1/3)    =  800

2.  Soal:  
                   Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap perusahaan memiliki kurva penawaran Qs  = -200 + 50P, dimana Qs adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar:
            Q = 160.000 – 10.000P
a)     Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek
b)     Gambarkan kurva permintaan yang dihadapi perusahaan dan tingkat keseimbangan.
c)     Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak dari output tingkat keseimbangan.
      Jawab
a)  Penawaran Total : Qs   =   (-200 + 50P) x 1.000
                                           =    -200.000 + 50.000P
     Keseimbangan pasar
     Qs  =  Qd
     -200.000 + 50.000P   =  160.000 – 10.000P
      60.000P   = 360.000
      P  =  6
      Q = 160.000 – 10.000P
          = 160.000 – 10.000(6)
          = 100.000 unit
            Harga keseimbangan pasar adalah 6/ unit, dengan total output 100.000 unit. Karena jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit). Juga karena perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, maka:
1)     Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D = AR = MR = P = 6
2)     Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.
              Qs  =  -200 + 50P, atau  P = 4 + 1/50 Qs
                   MC = 4 + 1/50 Qs
              Perusahaan mencapai keseimbangan bila,
              Qs = -200 + 50P
                    = -200 + 50(6)
                    = 100 unit
   c)    Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi
             (Qs = 0)
             MC = 4 + 1/50 Qs
                    = 4
             MC < P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika output ditambah akan meningkatkan laba. Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari tingkat keseimbangan (Qs > 100, misal 200)
             MC = 4 + 1/50 (200)
          = 8
            MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100, menambah output berarti menambah kerugian.
            Diagram 8.11


 



PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli :                 
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

1.  Faktor – faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli
            Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
            Ketidak mampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm)
1)     Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special knowledge) yang  memungkinkan berproduksi sangat efisien,
2)     Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun.
3)     Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik berupa SDA, SDM, maupun lokasi produksi.
            Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
1)     Undang – undang dan Hak Paten
2)     Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
       Hanya ada satu produsen
       Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi
       Perusahaan – perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan
 2.  Permintaan dan Penerimaan Perusahaan   Monopoli
a.     Permintaan
            Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s demand) merupakan permintaan  industri. Posisis perusahaan monopolis dalah penentu harga (price taker).

b.     Penerimaan
            Diagram 9.1  Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR<P).
        Hubungan antara besarnya TR dan MR digambarkan pada Diagram 9.2
4.     Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
      Diagram 9.3 laba maksimum tercapai pada output Q* di mana MR =   MC. Besarnya laba seluas bidang AP*BC.
           
5.      Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
               Tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangja panjang. Diagram  9.4.a  menunjukkan perusahaan monopolis yang mengalami kerugian dalam janka pendek. Namun karena biaya rata – rata variable masih lebih besar dari harga (AVC > P) untuk sementara perusahaan masih dapat beroperasi.
      Diagram 9.4.b  ditunjukkan dengan menurunnya kurva AC(AC1 --- AC2). Karena sekarang biaya rata – rata lebih kecil daripada harga (AC < P), perusahaan sudah dapat menikmati laba. Diagram 9.4.c  peningkatan permintaan (D1 – D2) menyebabkan P > AC yang artinya perusahaan memperoleh laba.
6.    Daya Monopoli
     Daya monopoli  (monopoly power) yaitu kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas
                 mengatur jumlah output dan harga.
                  L  =  (P – MC)
                                P
                  Dimana     L      =   indeks lerner
                                   P      =   harga output
                                   MC  =   biaya marjinal
             Besarnya nilai indeks Lerner dipengaruhi beberapa faktor:
a.      Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas Harga)
b.     Jumlah Perusahaan Dalam Pasar
c.       Interaksi Antarperusahaan

7.     Monopoli Alamiah (Natural Monopoly)
     Persahaan ini mempunyai kurva biaya rata – rata (AC) jangka panjang yang  menurun (negative slope)
Diagram 9.5  Menunjukkan hal tersebut, di mana titik perpotongan kurva MC dengan MR (titik A) jauh di bawah harga jual (titik B).
8.      Diskriminasi Harga (Price Discrimination)
     Adalah kebijakan menjual output yang sam dengan harga berbeda – beda. Tujuannya adalah menambah laba perusahaan melalaui eksploitasi surplus konsumen.
      Ada beberapa syrat agar diskriminasi harga (berdasarkan elastisistas permintaan), dapat berhasil :
a.      Perusahaan harus memiliki daya monopoli
b.     Pasar dapat dibagi beberapa (minimal dua kelompok) yang  elastisitas   permintaannya berbeda.
c.      Pembagian pasar harus efektif.
d.     MR di tiap pasar adalah sama agar diskriminasi harga menghasilkan laba maksimum.
            Diagram 9.6.c  menunjukkan sebuah perusahaan monopolis memiliki permintaan digambarkan oleh kurva Dt. Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai pada saat jumlah output Qt dan harga Pt. Laba maksimum
            (t) yang diperoleh seluas bidang segi empat APtBC.
            Diagram 9.6.a dan 9.6.b  dimana permintaan kelompok A (Da) lebih inelastic dari permintaan B (Db).

.
8    Biaya Sosial Monopoli (Sosial Cost of Monopoly)
      Beberapa kerugian yang dialami masyarakat (biaya social),
       antara  lain:
       a.  Hilang atau berkurangnya Kesejahteraan Konsumen
            (Dead Weight Loss)
           Diagram 9.7  menunjukkan dalam pasar monopoli keseimbangan  perusahaan                                
           tercapai pada titik A.  Tambahan laba bersih yang dinikmati perusahaan monopolis        
           adalah sebesar luas segi empat PkPmAC dikurangi luas setiga FCB.
b.   Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
          c.    Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional
                 Diagram 9.8
        9.  Pengaturan Perusahaan Monopoli (Monopoly Regulation)
            dan Masalahnya
       a.  Pengaturan harga (Price Regulaton)
                      Kebijakan menetapkan tingak harga maksimum (ceiling price)   bagi perusahaan monopoli. Diagram 9.9  keseimbangan perusahaan monopolis tercapai pada saat jumlah output Qm dan harga jual Pm per unit.

            Diagram 9.10  Dilema pengaturan monopoli semakin terasa jika perusahaan adalah monopolis alamiah. Sampai batas Qm, harga ditetapkan sebesar Pm, perusahaan menikmati laba super normal seluas daerah segi empat PpPmEF.

b.   Pajak (Taxation)
      Diagram 9.11  menunjukkan pajak menggeser kurva AC dan MC perusahaan monopolis keatas.(AC1, ke  AC2 dan MC1 ke MC2
Diagram 9.12  menunjukkan pengenaan pajak T per unit mengeser kurva MC ke atas (MC1 ke MC2), output berkurang dari Q1 ke Q2
10.    Aspek Positif Monopoli (Monopoly Benefit) 
         a. Monopoli, Efisiensi dan Prtumbuhan Ekonomi
         b. Monopoli dan Efisiensi Pengadaan Barang Publik
         c. Monopoli dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.
Soal Latihan (Kasus)
1. Soal
           Sebuah perusahaan monopoli menghadapi permintaan: Q = 20 – 2p di mana Q adalah jumlah barang yang diterima (unit). Monopolis memiliki biaya rata – rata konstan 4 per unit.
  1. Dari informasi diatas, turunkan persamaan – persamaan penerimaan
        rata – rata (AR), penerimaan marjinal (MR) dan biaya marjinal (MC).
b.  Berapa jumlah outputyang harus diproduksi dan harga jual per unit untuk mencapai laba maksimum. Hitung besarnya laba maksimum tersebut.
  1. Berapa selisih harga dan output yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga dan output bila perusahaan beroperasi pada pasar persaingan sempurna.
  2.        d.    Gambarkan jawaban dengan menggunakan diagram!

Jawab:
a)   Kurva penerimaan rata – rata perusahaan sama dengan
      kurva permintaan perusahaan
      Kurva penerimaan marjinal (MR):
      TR  = P(Q)Q = (10 – 1/2Q)Q = 10Q – 1/2Q2 …………………(S9.1)
       MR =    TR     =   10 – Q ……………………………………..…(S9.2)
                   ------
                      Q                                                                        
       Biaya Marjinal :
       Jika biaya rata – rata: AC  = 4; maka TC = (AC).Q = 4Q
       Dengan demikian MC =   TC  = 4……………………………..(S9.3)
                                             --------               
                                                  Q
 b)   Laba maksimum tercapai bila MR = MC,
                10 – Q = 4
             Q* = 6
                Jumlah output = 6 unit
                Jika jumlah output  6, maka:
                6 = 20 – 2P
                P = 7
                Harga jual adalah 7 per unit
                Besarnya laba maksimum: Q(P – AC) = 6(7 – 4) = 18
c)         Jika perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, laba maksimum tercapai bila D = AR = MC, atau
                        10 – 1/2Q = 4
                        1/2Q = 6
                        Q = 12unit, maka
                        12 = 20 – 2P
                        2P = 8
                          P = 4
          Jika perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna:
            - Output yang dihasilkan adalah 12 unit atau 2 kali jumlah yang 
         dihasilkan bila  perusahaan beroperasi dalam pasar monopoli.
            - Harga jual per unit jika perusahan beroperasi dala persaingan
         sempurna (4/ unit) jauh lebih murah (75% lebih murah) dibanding 
         harga jual per unit jika perusahaan beroperasi dalam pasar monopoli
         (7/ unit).
   d)  Diagram 9.13
2. Soal
PT. Aria monopolis dalam industri telekomunikasi di Negara X memiliki biaya rata – rata konstan sebesar 2/ unit. Perusahaan menghadapi dua permintaan yang berbeda:
- Permintaan pasar pertama: Q1 = 10 – 2P1
- Permintaan pasar kedua: Q2 = 20 – P2
Buktikan kebijakan diskriminasi harga akan meningkatkan laba PT. Aria
Jawab  :
a)     Struktur biaya perusahaan:
         AC = 2
             TC = (AC).Q = 2Q
             MC = 2
b)  Struktur permintaan dan penawaran perusahaan:
     Pasar Pertama:
     Q1 = 10 – 2P1, atau P1 = 5 – 1/2Q1
     TR1 = (5 – 1/2Q1).Q1 = 5Q1 –1/2Q………….………………………(S9.4)
     MR1 = 5 – Q1……………………….…………………………………..(S9.5)
       Pasar Kedua:
            Q2 = 20 – P2, atau P2 = 20 – Q2
            TR2 = (20 – Q2).Q2 = 20Q2 – Q2 …………..…………………….(S9.6)
            MR2 = 20 -2Q2 ……………….……………………………………..(S9.7)
            Permintaan total perusahaan:  Qt = Q1 + Q2
        Qt = 10 – 2P + 20 – P = 30 – 3P, atau P = 10 – 1/3Q
            TRt = 10Q – 1/3 Q2 …………………………………………………(S9.8)
            MRt = 10 – 2/3Q…………………………..………………………….(S9.9)
 c)   Jika perusahaan melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba total adalah: 
            1 +   2
            Laba maksimum Pasar Pertama:
            MR1 = MC
            5 – Q1 = 2
            Q1 = 3 unit
             3 = 10 – 2P1
            2P1 = 7
            P1 = 3,5
               1 = 3(3,5 – 2) = 4,5
            Laba maksimum Pasar Kedua:
            MR2 = MC
            20 -2Q2 = 2
            2Q2 = 18
            Q2 = 9 unit
            9 = 20 – P2
            P2 = 11
               2 = 9(11 – 2) = 81
            Laba total:    =    1 +    2 = 4,5 + 81 = 85,5
d)     Jika perusahaan tidak melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba maksimum
         tercapai pada saat MRt = MC,
            10 – 2/3 Qt  = 2
                     2/3 Qt = 8
                           Qt = 12
        12 = 30 -3P
        3P = 18
           P = 6
        t = Qt(P – AC)
               = 12(6 – 2)
               = 48
Kesimpulan 
Jika monopolis tidak melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah 48.
Sedangkan jika monopolis melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah
85,5. Terbukti bahwa kebijakan diskriminasi harga berhasil menaikkan laba perusahaan.

            1.   Karakteristik Pasar Persaingan Monopolostik
       a.  Produk Yang Terdiferensiasi (Differentiated Product)
            Elastisitas permintaan pasar persaingan monopolistic berada di antara pasar
            persaingan sempurna dan monopoli,  seperti pada diagram 10.1
        b.  Jumlah Produsen Banyak Dalam Industri (Large Number of Firms)
        c.  Bebas Masuk dan Keluar (Free Entry and Exit)
  2.  Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
        Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC. Diagram 10.2
        menunjukkan perusahaan mencapai laba maksimum pada saat MR = MC dititik E.
           
   3.  Pasar Persaingan Monopolistik dan Efisiensi Ekonomi
        Diagram 10.3
 
  4.  Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
            Ada dua sebab pasar persaingan monopolistic tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna
            a.   Harga Jual Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P>MC)
            b.   Kapasitas Berlebih (Excess Capacity)
                  Diagram 10.4
  5.       Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik
            a.  Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan
            yang hilang (dead weight loss) relative kecil.
            b.  Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan
            kapasitas produksi relative kecil.
            c.  Ketidakefienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi
            dalam pasar persaingan monopolistik.