KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi mikro dengan membahas Struktur Pasar
dan jenis-jenis Struktur Pasar (Pasar Persaingan Sempurna dan pasar monopoli)
Dalam penyusunan
tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Dosen mata kuliah Ekonomi Mikro yang
telah memberikan tugas, dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis
termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.
Orang tua yang telah turut membantu,
membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
3.
Kepada teman-teman yang telah berkerja
sama dalam menyelesaikan tugas kelompok makalah ini.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
TANA PASER,
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.1. Pengertian Pasar
Pasar
merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat,baik masyarakat yang
berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas
atas. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari
unsur produksi, distribusi, ataupun
unsur konsumsi. Dan pasar merupakan suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang
disepakati antara pembeli dan penjual.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar
barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, di antaranya:
1) pasar tradisional 4) pasar
konkrit
2) pasar raya 5)
toko swalayan
3) pasar abstrak 6)
toko serba ada
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang
dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
1) pasar ikan
5) pasar barang perhiasan
2) pasar sayuran
6) pasar bahan bangunan
3) pasar buah-buahan
7) bursa efek dan saham.
4) pasar barang elektronik
Aktivitas usaha yang dilakukan di
pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen.
Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar
terhadap pembentukan harga barang di pasar.
B. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah mengenai struktur pasar,yang sebelumnya akan
dijelaskan pengertian dari pasar,dan membahas tentang jenis - jenis struktur
pasar. Kami juga akan menghubungkan dengan keadaan yang sekarang terjadi yang
berkaitan dengan struktur pasar itu sendiri. Kita mengetahui bahwa pasar
membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi perubahan zaman ini. Seiring
dengan bergulirnya waktu dan perubahan dunia pasar juga ikut berubah terbawa
arus perubahan dunia yang semakin maju. Hal ini dapat kita lihat dengan
perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.
1.2.
Pengertian Struktur Pasar
Struktur pasar adalah
penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri
seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri,
mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan
menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang
meliputi monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
BAB II
Jenis-jenis Struktur Pasar
2.1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan
sempurna (Perfect
Competition Market) yaitu ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip
dengan jumlah konsumen yang banyak (Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai
laba maksimal ) adalah
pada saat MR=MC.
Ekstrim
pertama,
perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition),
dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat
kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya
satu – satunya produsen (monopoli).
Kondisi ekstrim tersebut
jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisi peralihan
antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah
perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas),
disebut persaingan monopolistic (monopolistic competition). Kedua adalah
dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu
menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).
Karakteristik
Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakn
persaingan sempurna:
- Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
- Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
- Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
- Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
- Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
a. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan
kepuasan (utilitas) kepada konsumen
tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya.
b.
Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi
(konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan
input yang dijual.
c. Output
Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Perusahaan
dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), kendati pun
demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu dianggap relative
kecil dibanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industri.
d.
Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan
berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar (price taker).
Secara individu perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar.
e. Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free
Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna
factor produksi mobilitasnya tidak
terbatas dan tidak ada biaya yang
harus dikelurkan untuk memindahkan
factor produksi
2. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar
Persaingan Sempurna
a.
Permintaan
Diagram 8.1.a
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output
pasar, maka berapa pun yang dijual
perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penerimaan
Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D)
sama dengan kurva penarimaan rata – rata
(AR) sama dengan kurva penerimaan
marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus
dengan sudut
kemiringan positif, bergerak mulai
dari titik (0,0).
3. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproguksi,
paling tidak, bila biaya variable (VC)
adalah sama dengan penerimaaan total
(TR), atau biaya variabrl rata – rata (AVC)
sama dengan harga.
b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC
agar perusahaan memperoleh laba
maksimum atau dalam kondisi buruk
kerugiannya minimum (minimum loss).
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR
= MC (titik E) tercapai pada saat
output sejumlah Q*
Diagram
8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya
rata – rata sama dengan harga,
dimana laba per unit sama dengan nol
Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC
perusahaanmengalami
kerugian sebesar BE per
unit. Sehingga kerugian total adalah seluas
bidang
PAEB. Kerugian ini adalah
kerugian minimum.
4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka
Panjang
a.
Perusahaan harus
bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan
mencapai keadaan yang paling optimal.
b.
Tidak mengalami
kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti barang modal yang digunakan
dalam produksi.
c.
Tidak ada
insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit),
yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama.
d.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada
saat
SAC = LAC.
Diagram 8.6.a
Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di
mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0.
Diagram 8.6.b
Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.
Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan
di satu titik, yaitu titik E.
5. Penawaran Perusahaan Pasar
Persaingan Sempurna
a. Kurva Penawaran Jangka Pendek
Diagram 8.7.a Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada
penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang
paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)
Diagram 8.7.b Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC
setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva
penawaran jangka pendek
b .
Kurva Penawaran Jangka Panjang
1.
Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan
penggunaan factor produksi karena
masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram
8.8.a.
Diagram
8.8.b Bila permintaan pasar meningkat
(kurva permintaan D1 bergeser ke D2), harga output meningkat ke P2
2. Industry
Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru
menyebabkan harga factor produksi naik,
sehingga terjadi perubahan stuktur biaya
dan pergeseran titik keseimbangan.
Diagram 8.9.a Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan
lain.
Diagram 8.9.b Struktur biaya setelah masuknya perusahaan
lain.
Diagram 8.9.c Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).
3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing
Cost Industry)
Masuknya
perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru
menurunkan harga factor
produksi karena efisiensi skala besar (large scale
economies).
Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram 8.10.b).
Diagram
8.10.c Meningkatnya permintaan (D1—D2)
menaikkan harga jual ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain.
6. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan
Sempurna
a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Juml;h output paling banyak sehingga rasio output per
penduduk maksimal (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat
merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dalam kualitas
dan harga.
a.
Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi
- Keadilan
SOAL LATIHAN
(KASUS)
1. Soal :
Sebuah
perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi
dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC)
adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60:
Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai
laba maksimal? Berapa
besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah
penerima harga (price taker) Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
TR
MR =
-------- = 60
Q
Jika
C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah TC
atau
Q
MC = 2Q
a) Laba
maksimal tercapai pada saat MR = MC
60 = 2Q
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk
mencapai laba maksimum adalah
30 unit.
b) Besar laba
maksimum (maks):
Jika C = 100 + Q2
AC = 100 + Q
Q
Pada saat Q = 30
maka AC = 100 + 30 =
33 1/3
3
maks = Q (P- AC) = 30(60 - 33 1/3) =
800
2. Soal:
Di dalam sebuah pasar output berstuktur
persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap
perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50P,
dimana Qs adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar:
Q
= 160.000 – 10.000P
a)
Hitung harga
keseimbangan pasar jangka pendek
b)
Gambarkan kurva
permintaan yang dihadapi perusahaan dan tingkat keseimbangan.
c)
Jelaskan bila
ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak dari output tingkat
keseimbangan.
Jawab
a) Penawaran Total : Qs = (-200 + 50P) x 1.000
= -200.000 + 50.000P
Keseimbangan pasar
Qs
= Qd
-200.000 + 50.000P = 160.000 – 10.000P
60.000P = 360.000
P = 6
Q = 160.000 – 10.000P
= 160.000 – 10.000(6)
= 100.000 unit
Harga
keseimbangan pasar adalah 6/ unit, dengan total output 100.000 unit.
Karena jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan
mencapai keseimbangan bila memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit).
Juga karena perusahaan beroperasi dalam pasar
persaingan sempurna, maka:
1) Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D
= AR = MR = P = 6
2) Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran
perusahaan.
Qs
= -200 + 50P, atau P = 4 + 1/50 Qs
MC = 4 + 1/50 Qs
Perusahaan mencapai keseimbangan
bila,
Qs = -200 + 50P
= -200 + 50(6)
= 100 unit
c)
Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi
(Qs = 0)
MC
= 4 + 1/50 Qs
= 4
MC < P perusahaan tidak
memperoleh laba maksimum sebab jika output ditambah akan meningkatkan laba. Bila
salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari tingkat
keseimbangan (Qs > 100, misal 200)
MC = 4 + 1/50 (200)
= 8
MC > P perusahaan rugi karena
bila Qs > 100, menambah output berarti menambah kerugian.
Diagram 8.11
PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual.
Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api
(perumka), dan lain sebagainya.
Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat
satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Ada beberapa penyebab terjadinya
pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli
Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan
hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak
dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan
masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan
kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak
paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam
menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah
dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu
perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang
usaha.
1. Faktor – faktor Penyebab Terbentuknya
Monopoli
Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidak mampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan
lain sulit bersaing dengan
perusahaan yang sudah ada (existing firm)
1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan
khusus (special knowledge) yang memungkinkan
berproduksi sangat efisien,
2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan
monopolis mempunyai kurva biaya
(MC dan AC) yang menurun.
3) Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor
produksi, baik berupa SDA, SDM, maupun lokasi produksi.
Hambatan Legalitas (Legal Barriers
to Entry)
1) Undang – undang dan Hak Paten
2) Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
–
Hanya ada satu
produsen
–
Listrik yang
dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi
–
Perusahaan –
perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan
2.
Permintaan dan Penerimaan Perusahaan
Monopoli
a. Permintaan
Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s
demand) merupakan permintaan industri.
Posisis perusahaan monopolis
dalah penentu harga (price taker).
b.
Penerimaan
Diagram 9.1 Penerimaan marjinal
perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR<P).
Hubungan antara besarnya TR dan MR
digambarkan pada Diagram 9.2
4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Diagram
9.3 laba maksimum tercapai pada output Q* di mana MR = MC. Besarnya laba seluas bidang AP*BC.
5. Keseimbangan
Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan
jangja panjang. Diagram 9.4.a menunjukkan perusahaan monopolis yang
mengalami kerugian dalam janka pendek. Namun karena biaya rata – rata variable
masih lebih besar dari harga (AVC > P) untuk sementara perusahaan masih
dapat beroperasi.
Diagram 9.4.b
ditunjukkan dengan menurunnya kurva AC(AC1 --- AC2). Karena sekarang
biaya rata – rata lebih kecil daripada harga (AC < P), perusahaan sudah
dapat menikmati laba. Diagram
9.4.c peningkatan permintaan (D1 – D2)
menyebabkan P > AC yang artinya perusahaan memperoleh laba.
6. Daya Monopoli
Daya monopoli (monopoly
power) yaitu kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba maksimum
hanyalah sebatas
mengatur jumlah output dan
harga.
L = (P –
MC)
P
Dimana L
= indeks lerner
P =
harga output
MC =
biaya marjinal
Besarnya nilai
indeks Lerner dipengaruhi beberapa faktor:
a. Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas Harga)
b. Jumlah Perusahaan Dalam Pasar
c. Interaksi
Antarperusahaan
7. Monopoli
Alamiah (Natural Monopoly)
Persahaan ini mempunyai kurva biaya rata – rata (AC)
jangka panjang yang menurun (negative
slope)
Diagram 9.5
Menunjukkan hal tersebut, di mana titik perpotongan kurva MC
dengan MR (titik A) jauh di bawah harga jual (titik
B).
8. Diskriminasi
Harga (Price Discrimination)
Adalah
kebijakan menjual output yang sam dengan harga berbeda – beda. Tujuannya adalah
menambah laba perusahaan melalaui eksploitasi surplus konsumen.
Ada
beberapa syrat agar diskriminasi harga (berdasarkan elastisistas permintaan),
dapat berhasil :
a.
Perusahaan harus
memiliki daya monopoli
b.
Pasar dapat
dibagi beberapa (minimal dua kelompok) yang elastisitas
permintaannya berbeda.
c.
Pembagian pasar
harus efektif.
d.
MR di tiap pasar
adalah sama agar diskriminasi harga menghasilkan laba maksimum.
Diagram 9.6.c
menunjukkan sebuah perusahaan monopolis memiliki permintaan digambarkan
oleh kurva Dt. Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, keseimbangan
tercapai pada saat jumlah output Qt dan harga Pt. Laba maksimum
(t) yang diperoleh seluas bidang segi empat APtBC.
Diagram 9.6.a dan 9.6.b
dimana permintaan kelompok A (Da) lebih inelastic dari permintaan B
(Db).
.
8 Biaya Sosial Monopoli (Sosial Cost of
Monopoly)
Beberapa kerugian yang dialami masyarakat
(biaya social),
antara
lain:
a.
Hilang atau berkurangnya Kesejahteraan Konsumen
(Dead Weight Loss)
Diagram 9.7 menunjukkan dalam
pasar monopoli keseimbangan
perusahaan
tercapai pada titik A. Tambahan laba bersih yang dinikmati
perusahaan monopolis
adalah sebesar luas segi empat
PkPmAC dikurangi luas setiga FCB.
b. Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
c.
Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional
Diagram 9.8
9.
Pengaturan Perusahaan Monopoli (Monopoly Regulation)
dan Masalahnya
a.
Pengaturan harga (Price Regulaton)
Kebijakan
menetapkan tingak harga maksimum (ceiling price) bagi perusahaan monopoli. Diagram 9.9 keseimbangan perusahaan monopolis tercapai
pada saat jumlah output Qm dan harga jual Pm per unit.
Diagram 9.10
Dilema pengaturan monopoli semakin terasa jika perusahaan adalah
monopolis alamiah. Sampai batas Qm, harga ditetapkan sebesar Pm, perusahaan
menikmati laba super normal seluas daerah segi empat PpPmEF.
b. Pajak (Taxation)
Diagram 9.11 menunjukkan pajak menggeser kurva AC dan MC
perusahaan monopolis keatas.(AC1, ke AC2
dan MC1 ke MC2
Diagram 9.12 menunjukkan pengenaan pajak T per unit
mengeser kurva MC ke atas (MC1 ke MC2), output berkurang dari Q1 ke Q2
10. Aspek Positif Monopoli (Monopoly Benefit)
a. Monopoli, Efisiensi dan Prtumbuhan
Ekonomi
b. Monopoli dan Efisiensi Pengadaan
Barang Publik
c. Monopoli dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat.
Soal Latihan
(Kasus)
1. Soal
Sebuah perusahaan monopoli menghadapi
permintaan: Q = 20 – 2p di mana Q adalah jumlah barang yang diterima (unit).
Monopolis memiliki biaya rata – rata konstan 4 per unit.
- Dari informasi diatas, turunkan persamaan – persamaan penerimaan
rata – rata (AR), penerimaan marjinal
(MR) dan biaya marjinal (MC).
b. Berapa
jumlah outputyang harus diproduksi dan harga jual per unit untuk mencapai
laba maksimum. Hitung besarnya laba maksimum tersebut.
- Berapa selisih harga dan output yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga dan output bila perusahaan beroperasi pada pasar persaingan sempurna.
- d. Gambarkan jawaban dengan menggunakan diagram!
Jawab:
a) Kurva penerimaan rata – rata perusahaan sama
dengan
kurva permintaan perusahaan
Kurva penerimaan marjinal (MR):
TR
= P(Q)Q = (10 – 1/2Q)Q = 10Q – 1/2Q2 …………………(S9.1)
MR =
TR = 10 – Q ……………………………………..…(S9.2)
------
Q
Biaya Marjinal :
Jika biaya rata – rata: AC = 4; maka TC = (AC).Q = 4Q
Dengan demikian MC = TC =
4……………………………..(S9.3)
--------
Q
b)
Laba maksimum tercapai bila MR = MC,
10 – Q = 4
Q* = 6
Jumlah output = 6 unit
Jika jumlah output 6, maka:
6 = 20 – 2P
P = 7
Harga jual adalah 7 per unit
Besarnya laba maksimum: Q(P –
AC) = 6(7 – 4) = 18
c) Jika perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna,
laba maksimum tercapai bila D = AR = MC, atau
10 – 1/2Q = 4
1/2Q = 6
Q = 12unit, maka
12 = 20 – 2P
2P = 8
P = 4
Jika perusahaan beroperasi dalam
pasar persaingan sempurna:
- Output yang dihasilkan adalah 12
unit atau 2 kali jumlah yang
dihasilkan bila perusahaan beroperasi dalam pasar monopoli.
- Harga jual per unit jika perusahan
beroperasi dala persaingan
sempurna (4/ unit) jauh lebih murah
(75% lebih murah) dibanding
harga jual per unit jika perusahaan
beroperasi dalam pasar monopoli
(7/ unit).
d)
Diagram 9.13
2. Soal
PT. Aria monopolis dalam
industri telekomunikasi di Negara X memiliki biaya rata – rata konstan sebesar
2/ unit. Perusahaan menghadapi dua permintaan yang berbeda:
- Permintaan pasar pertama:
Q1 = 10 – 2P1
- Permintaan pasar kedua: Q2
= 20 – P2
Buktikan kebijakan
diskriminasi harga akan meningkatkan laba PT. Aria
Jawab :
a)
Struktur biaya
perusahaan:
AC = 2
TC = (AC).Q = 2Q
MC = 2
b) Struktur permintaan dan penawaran perusahaan:
Pasar Pertama:
Q1 = 10 – 2P1, atau P1 = 5 – 1/2Q1
TR1 = (5 – 1/2Q1).Q1 = 5Q1
–1/2Q………….………………………(S9.4)
MR1 = 5 –
Q1……………………….…………………………………..(S9.5)
Pasar Kedua:
Q2 = 20 – P2, atau P2 = 20 – Q2
TR2 = (20 – Q2).Q2 = 20Q2 – Q2 …………..…………………….(S9.6)
MR2 = 20 -2Q2 ……………….……………………………………..(S9.7)
Permintaan total perusahaan: Qt = Q1 + Q2
Qt = 10 – 2P + 20 – P = 30 – 3P, atau P
= 10 – 1/3Q
TRt = 10Q – 1/3 Q2 …………………………………………………(S9.8)
MRt = 10 – 2/3Q…………………………..………………………….(S9.9)
c)
Jika perusahaan melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba total
adalah:
1 + 2
Laba maksimum Pasar Pertama:
MR1 = MC
5 – Q1 = 2
Q1 = 3 unit
3 = 10 – 2P1
2P1 = 7
P1 = 3,5
1 = 3(3,5 – 2) =
4,5
Laba maksimum Pasar Kedua:
MR2 = MC
20 -2Q2 = 2
2Q2 = 18
Q2 = 9 unit
9 = 20 – P2
P2 = 11
2 = 9(11 – 2) =
81
Laba total:
= 1 + 2 = 4,5 + 81 = 85,5
d)
Jika perusahaan
tidak melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba maksimum
tercapai pada saat MRt = MC,
10 – 2/3 Qt = 2
2/3 Qt = 8
Qt = 12
12 = 30 -3P
3P = 18
P = 6
t = Qt(P – AC)
= 12(6 – 2)
= 48
Kesimpulan
Jika
monopolis tidak melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah
48.
Sedangkan
jika monopolis melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah
85,5.
Terbukti bahwa kebijakan diskriminasi harga berhasil menaikkan laba perusahaan.
1. Karakteristik Pasar Persaingan Monopolostik
a.
Produk Yang Terdiferensiasi (Differentiated Product)
Elastisitas permintaan pasar
persaingan monopolistic berada di antara pasar
persaingan sempurna dan
monopoli, seperti pada diagram 10.1
b.
Jumlah Produsen Banyak Dalam Industri (Large Number of Firms)
c.
Bebas Masuk dan Keluar (Free Entry and Exit)
2.
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Keseimbangan jangka pendek perusahaan
tercapai bila MR = MC. Diagram 10.2
menunjukkan perusahaan mencapai laba
maksimum pada saat MR = MC dititik E.
3.
Pasar Persaingan Monopolistik dan Efisiensi Ekonomi
Diagram 10.3
4.
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Ada dua sebab pasar persaingan monopolistic tidak dapat
lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna
a. Harga Jual
Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P>MC)
b. Kapasitas
Berlebih (Excess Capacity)
Diagram 10.4
5.
Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik
a. Daya monopoli
yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan
yang hilang (dead weight loss)
relative kecil.
b. Permintaan yang
sangat elastis menyebabkan kelebihan
kapasitas produksi relative kecil.
c. Ketidakefienan
yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi
dalam pasar persaingan
monopolistik.